Mendidik santri
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren, berbagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia terus berinovasi dalam mendidik santri. Mendidik santri tidak hanya berfokus pada penguasaan ilmu agama, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan praktis dan nilai-nilai karakter.
Di Dayah Ruhul Qurani, misalnya, program pendidikan yang diterapkan mencakup kurikulum akademik yang seimbang dengan pengajaran kitab kuning. Santri tidak hanya belajar tentang fiqh dan tafsir, tetapi juga dilatih dalam keterampilan berwirausaha, teknologi informasi, dan keterampilan hidup lainnya.
Pembina yayasan Tibers Meulaboh Dr (H.C.) Alaidinsyah, menyatakan, "Kami percaya bahwa santri yang berpendidikan luas akan lebih siap menghadapi tantangan di masyarakat. Oleh karena itu, kami mengintegrasikan ilmu agama dengan keterampilan praktis."
Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler seperti kepemimpinan, olahraga, dan seni juga menjadi bagian penting dari pendidikan santri. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter dan keterampilan sosial santri, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar.
Dengan pendekatan yang holistik ini, diharapkan santri dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya paham akan agama, tetapi juga mampu berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
Melalui program pendidikan yang inovatif dan komprehensif, pesantren di Indonesia semakin menunjukkan komitmennya untuk mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global.